Peran Strategis Penyuluh Pertanian Dalam Pembangunan Pertanian Pasaman Barat
Sabtu, 04 Januari 2025
Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura (DTPH) merupakan bagian Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pasaman Barat. Sebelumnya dinas ini bernama Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Dan Peternakan (DTPHP) yang sekarang bidang peternakan sudah bergabung (merger) dengan dinas perkebunan (Disbunnak).
Dinas tanaman pangan memiliki 4 bidang yang terdiri dari bidang tanaman pangan (TP), bidang hortikultura, bidang sarana prasarana pertanian (spp) dan bidang penyuluhan (bidluh) serta 1 kesekretariatan terdiri dari sub bagian perencanaan dan sub bagian kepegawaian dan umum. Disetiap bidang dibantu oleh beberpa sub koordinator bidang. Bidang penyuluhan mengkoordinasikan 11 unit Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang berada disetiap kecamatan se Pasaman Barat. 3 bidang sebelumnya khusus menangani bidang teknis dalam pembangunan pertanian. Khusus bidluh bersipat pengawalan dan pendampingan (walping) bidang teknis tersebut oleh para penyuluh pertanian dengan kegiatan yang disebut penyelenggaraan penyuluhan pertanian.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pertanian ini terdiri dari PPL mulai tingkat nagari, kecamatan, kabupaten, propinsi sampai ke pusat kementerian pertanian (kementan) berada dibawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Peran penyuluh pertanian sangat penting dalam melaksanakan walping kegiatan bidang teknis dari DTPH untuk mendukung dan menyukseskan pembangunan pertanian di Pasaman Barat. Seorang penyuluh menjadi garda terdepan dan sebagai ujung tombak dalam melakukan transformasi bidang pertanian kepada masyarakat petani. Penyuluh berperan menyampaikan informasi inovasi teknologi sesuai perkembangan zaman dan juga menyerap informasi dan aspirasi petani yang perlu dicarikan solusinya. Dalam melaksanakan walping kegiatan bidang teknis kepada petani ataw kelompoktani (poktan) sangat diperlukan kapasitas dan kapabilitas seorang penyuluh, untuk itu diperlukan pelatihan peningkatan kapaitas petugas (PPL) oleh bidang teknis.
Saat sekarang ini pertanian di Indonesia itu dalam tahap menuju pertanian maju dan modern, begitu juga di kabupaten Pasbar kita harus mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi maju dan modern tersebut. Sekarang pertanian sudah didominasi dengan mesin bukan lagi menggunakan tenaga manusia. Mulai dari tahapan budidaya sampai pascapanen semuanya dengan alat dan mesin pertanian. Tentunya kita bangga dengan kecanggihan teknologi dapat menekan biaya input produksi sehingga meningkatkan produksi dengan modal usaha tani yang lebih rendah waktu yang lebih efisien dengan pengurangan jumlah tenaga kerja manusia.
Akan tetapi untuk pelaksanaan di lapangan itu tidak semudah membalik telapak tangan yah Sobatani. Itu dibutuhkan pendekatan personal dan emosional antara penyuluh dengan petani. Disinilah tugas utama penyuluh itu sangat penting yakni mengajak petani dengan merubah mindset terlebih dahulu sehingga mereka mau belajar dan mampu memahami serta mau melaksanakan apa apa yang sudah dipelajari.Proses merubah pengetahuan keterampilan dan sikap (PKS) petani tidak bisa instan dan cepat karena itulah kegiatan penyuluhan pertanian akan selalu dibutuhkan sepanjang zaman.
Sepanjang tahun 2024 ini, DTPH melalui bidang teknis dan walping oleh penyuluh pertanian sudah memberikan/ menyalurkan program bantuan pemerintah (banpem) bidang pertanian kepada poktan yang tersebar di semua kecamatan se Pasaman Barat. Baik dari bidang SPP, bidang TP, bidang horti an bidluh sudah memberikan bantuan berupa alsintan seperti traktor roda 2 sejumlah 9 unit, mesin pemotong rumput 32 unit, cultivator 13 unit, handsprayer elektrik 478 unit, kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) sepanjang 194 M, pembangunan/ rehab jalan usaha tani sektor tan. Pangan (JUT) sepanjang 2.016 M. Pelatihan petani sebanyak 150 orang dalam bentuk sosialisasi dan bintek komoditas strategis, bantuan power thresser sebanyak 1 unit, terpal 3 unit dan saprodi hortikultura (aneka sayuran dan cabe) dan untuk 27 kwt dan poktan.
Diharapkan dengan adanya walping dari para penyuluh pertanian, semua banpem bidang pertanian yang sudah disalurkan kepada masyarakat (petani) dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin sehingga berkontribusi dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani. Bila produksi bisa ditingkatkan target swasembada akan bisa tercapai dan kita tidak perlu import pangan lagi (kontributor: Zuhelmi)